Karakteristik dan Perbedaan Lampu Halogen, HID, dan LED
Karakteristik dan Perbedaan Lampu Halogen, HID, dan LED - Dalam dunia otomotif, penggunaan lampu sebagai penerangan merupakan bagian yang sangat vital, terutama di malam hari. Jenis lampu yang paling populer digunakan di otomotif adalah lampu halogen, HID (High Intensity Discharge), dan LED (Light Emitting Diode). Masing-masing jenis lampu memiliki kekurangan dan kelebihan dan penggunaan yang berbeda-beda. Mari kita bedah karakteristik masing-masing jenis lampu.

Lampu Halogen
Lampu halogen sudah digunakan sejak tahun 1960. Lampu halogen merupakan peningkatan dari bola lampu yang digunakan dengan material filamen yang berbeda serta diisi dengan gas untuk meningkatkan pencahayaan dan umur pakai. Lampu halogen standar yang digunakan pada mobil pribadi umumnya menggunakan daya 55 watt dengan warna cahaya kuning. Lampu halogen mampu untuk menembus kabut dan cocok digunakan sebagai lampu utama (headlamps) dan lampu kabut (foglamps). Lampu halogen menghasilkan panas yang cukup tinggi dan bisa menyebabkan mika lampu menguning. Namun, biaya produksi yang rendah menyebabkan lampu halogen dapat dibeli dengan harga yang lebih murah dari HID dan LED. Masa pakai lampu halogen berkisar antara 500 hingga 1000 jam.

High Intensity Discharge (HID)
Penggunaan HID pada dunia otomotif populer di era 2000an dan tergolong baru. HID dapat memancarkan cahaya yang lebih terang dari halogen dengan daya yang lebih kecil, yaitu sekitar 35 watt pada mobil pribadi pada umumnya. Cahaya yang dihasilkan berwarna putih yang menyebar ke segala arah dan terang sehingga mampu menyilaukan pengendara lain yang berlawanan arah. Untuk itu, penggunaan lampu HID harus disertai dengan proyektor khusus HID untuk mengarahkan cahaya ke jalan agar fokus dan tidak menyilaukan pengendara yang berlawanan arah. Lampu HID memiliki masa pakai yang lebih efisien dan terang, namun kemampuan menembus kabut masih dibawah lampu halogen. Lampu HID cocok digunakan untuk lampu utama (headlamps). Masa pakai lampu HID umumnya sekitar 2000 jam. Harga lampu HID cukup mahal dibandingkan dengan lampu halogen.

Light Emitting Diode (LED)
LED terkenal dengan efisiensinya dan umur pakai yang panjang. Lampu LED mengasilkan warna tunggal sehingga terkesan monoton. Namun, daya listrik yang sangat kecil menjadi poin plus tersendiri. Sama halnya dengan lampu HID, lampu LED juga membutuhkan proyektor khusus LED untuk mengoptimalkan pencahayaan agar titik penerangannya fokus ketika digunakan sebagai lampu utama (headlamps). Lampu LED cocok digunakan untuk Daytime Running Light (DRL), stoplamps, dan indikator pada instrumen dasbor. Lampu LED yang berkualitas dibanderol dengan harga yang sangat mahal dan memiliki umur pakai yang sangat panjang, yaitu sekitar 15000 jam.
Perbandingan Karakteristik Halogen, HID, dan LED
CAHAYA
- Halogen: standar, umumnya berwarna kuning atau warm white.
- HID: sangat terang, umumnya berwarna putih, cahaya menyebar ke segala arah, harus disertai dengan proyektor HID agar cahaya fokus.
- LED: terang, warna tunggal monoton, pilihan warna banyak, diperlukan proyektor LED agar optimal dan fokus untuk penggunaan sebagai lampu utama.
KEMAMPUAN MENEMBUS KABUT
- Halogen: optimal dalam menembus kabut
- HID: kurang optimal
- LED: kurang optimal
UMUR PAKAI
- Halogen: 500 hingga 1000 jam
- HID: 2000 jam
- LED: 15000 jam
DAYA LISTRIK
- Halogen: 55 watt untuk lampu utama
- HID: 35 watt untuk lampu utama
- LED: 20-30 watt untuk lampu utama
PENGGUNAAN YANG PALING COCOK
- Halogen: lampu utama, lampu kabut
- HID: lampu utama
- LED: DRL, indikator speedometer, stoplamp, lampu utama
HARGA
- Halogen: murah, mulai dari 50 ribu hingga 300 ribu rupiah
- HID: mahal, mulai dari 300 ribu hingga 800 ribu rupiah
- LED: untuk LED berkualitas, harganya mencapai 1.5 hingga 2 juta rupiah
-------------------------
Untuk Diskusi, Forum Jual Beli, dan Pertanyaan Lainnya, silakan kunjungi FORUM
1 comment
Comment from: Asuransi Mobil Garda Oto [Visitor]

Form is loading...
Terimakasih sudah berbagi informasi.