Penyebab Ngelitik (Knocking) pada Mobil Bermesin Bensin
ENGINE KNOCKING - Istilah ngelitik (knocking) diambil karena bunyi mesin yang terdengar "klitik-klitik". Bunyi ini cukup mengganggu dan tenaga mesin terasa loyo ketika terjadi knocking, bahkan dalam jangka panjang tidak baik untuk keawetan mesin. Gejala knocking umumnya terjadi karena ledakan di ruang bakar terjadi sebelum piston sampai ke Titik Mati Atas (TMA). Dengan kata lain, pembakaran terjadi terlalu cepat atau terjadi sebelum api busi menyala. Berikut beberapa penyebab terjadinya knocking.
Baca Juga: Bahan Bakar yang Cocok Untuk Kendaraan Anda (Mesin Bensin dan Mesin Diesel)
1. BBM yang Digunakan Tidak Sesuai Spesifikasi
BBM dengan nilai oktan (RON) yang rendah cenderung lebih mudah terbakar daripada BBM dengan RON tinggi. BBM dengan RON rendah atau di bawah spesifikasi yang direkomendasikan akan terbakar terlebih dahulu sebelum saatnya. BBM meledak diakibatkan oleh tekanan dari piston itu sendiri, sehingga meledak terlebih dahulu sebelum busi menyala.
2. Timing Pengapian yang Tidak Tepat
Timing pengapian juga harus disesuaikan dengan BBM yang digunakan. Mobil jaman sekarang, khususnya yang sudah dilengkapi dengan knocking sensor bisa mengendalikan timing secara otomatis oleh ECU. Namun, pada mobil lama, pengaturan pengapian masih diatur secara manual. Pengapian yang terlalu mundur menyebabkan nyala api busi telat, sedangkan BBM sudah terbakar telebih dahulu oleh kompresi piston.
3. Masalah pada Sistem Pengapian
Knocking juga bisa terjadi akibat adanya masalah pada sistem pengapian. Jika ada masalah pada salah satu busi atau coil, maka tidak akan muncul percikan pada busi yang bersangkutan. Bahkan, jika campuran BBM dan udara dalam silinder tersebut tidak terbakar, maka mesin akan terasa pincang.
4. Campuran Udara dan BBM Tidak Sempurna
Idealnya, campuran udara dan BBM adalah 14.7:1. Rasio campuran ini bisa juga berubah sesuai kondisi dengan toleransi tertentu. Namun, jika rasio campuran udara dan BBM terlalu jauh dari yang seharusnya (terlalu rich/terlalu lean), maka gejala knocking bisa juga terjadi.
5. Menggunakan Gigi Terlalu Tinggi
Knocking juga biasa terjadi dalam penggunaan sehari-hari. Salah satunya adalah posisi gigi yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Gejala knocking sering terjadi ketika deselerasi dan telat menurunkan posisi gigi ketika mulai berakselerasi kembali.
6. Mesin Terlalu Panas
Temperatur mesin yang terlalu tinggi, namun tidak sampai overheat juga berpotensi terjadinya gejala knocking. Temperatur tinggi dari mesin mempengaruhi suhu udara di ruang bakar yang berimbas pada berubahnya kepadatan dan jumlah partikel udara yang tercampur. Imbasnya, rasio pencampuran udara dan BBM menjadi tidak sesuai dengan seharusnya. Namun, hal ini biasanya terjadi sementara. Begitu temperatur sudah kembali ke suhu ideal, gejala knocking akan hilang
Baca Juga: Performa Mobil Semakin Lemot dan Boros? Ini Penyebabnya.
-------------------------
Untuk Diskusi, Forum Jual Beli, dan Pertanyaan Lainnya, silakan kunjungi FORUM
1 comment
Comment from: niken swastika [Visitor]

Form is loading...
Terima kasih atas infonya sangat bermanfaat, ditunggu info bermanfaat selanjutnya. Jangan lupa kunjungi website kami juga ya di http://miniconstore.com/
semoga sukses selalu :)