Dengan mesin yang hanya berkapasitas 2000 cc, Chevrolet Captiva memiliki spesifikasi di atas kertas yang lebih besar dari Toyota Fortuner VNT baik tenaga maupun torsinya. Selain itu, penggerak AWD pada Chevrolet Captiva mampu mengoptimalkan traksi terhadap aspal ketika berakselerasi, menikung, dan mengerem. Memang, Chevrolet Captiva adalah SUV yang sangat menggiurkan. Akan tetapi, kenapa populasinya masih tidak sebanyak SUV-SUV Jepang yang harganya lebih mahal, fitur kopongan, handling sempoyongan, dan performa apa adanya?
Category: "Chevrolet"
SUV keluaran General Motor Indonesia (PT GMI), Chevrolet Captiva termasuk populer untuk brand non-Jepang sejak awal peluncurannya di tahun 2007. Meskipun hingga saat ini hanya mengalami facelift tanpa ada perubahan generasi, Chevrolet Captiva masih tetap terlihat gagah dan tidak tampak kuno. Dengan mesin diesel berkapasitas 2000 cc saja, Chevrolet Captiva mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan diesel-diesel bermesin 2500 cc seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport Exceed. Apalagi, tersedia varian berpenggerak All Wheel Drive (AWD) yang tidak tersedia pada Hyundai Santa Fe yang lebih mahal sekalipun. Ditambah dengan dengan kemampuannya menampung 7 orang penumpang dan self-leveling suspension yang membuat mobil tidak mendongak meskipun diisi beban berat, Chevrolet Captiva menjadi SUV yang layak untuk dipinang.
Chevrolet Orlando - Di Indonesia, nama Chevrolet Orlando masih jarang terdengar di telinga masyarakat. Meskipun mobil ini sudah diperkenalkan di ajang IIMS 2011, mobil ini masih jarang terlihat di jalanan. Merk Chevrolet memang belum bersahabat di telinga masyarakat Indonesia, terlebih untuk segmen MPV yang dominan dengan merk-merk Jepang.
Dengan banderol 300 jutaan, Chevrolet Orlando yang mengusung mesin 1.8L ini dapat kita sejajarkan dengan MPV di kelas menengah seperti Honda Stream, Toyota Wish, dan Toyota Innova. Dilihat dari kapasitas mesinnya, tidak salah jika kita bandingkan dengan Nissan Grand Livina 1.8 yang sebenarnya berada di Low Entry. Sayangnya, populasinya sangat sedikit dibandingkan dengan para kompetitornya.
Chevrolet Spark 1.4 - Chevrolet Spark merupakan hatchback besutan Chevrolet yang dulu sempat banyak berkeliaran di jalanan Indonesia. Sebelumnya Chevrolet Spark di pasar Indonesia menggunkan mesin 1.2L. Bahkan, pada awal penjualannya di Indonesia, Chevrolet Spark hanya dibekali dengan mesin 0.8L dan 1.0L. Kini Chevrolet Spark di Indonesia yang merupakan generasi keempat dengan kode M400 naik kasta ke kelas 1.4 dengan mesin barunya ECOTEC berkapasitas 1.4L. Chevrolet Spark masih tergolong jarang terlihat di jalanan Indonesia karena brand Chevrolet yang masih asing bagi masyarakat Indonesia.
Dengan naiknya kelas Chevrolet Spark ke mesin 1.4L, kini hatchback ini menjadi pesaing bagi Honda Jazz, Toyota Yaris, Suzuki Swift dan Baleno hatchback, KIA Rio, Hyundai Grand i20, Mazda 2, dan Ford Fiesta. Namun, tetap saja pasar Indonesia masih dikuasaih oleh Honda Jazz dan Toyota Yaris.
Chevrolet Trailblazer - Chevrolet Trailblazer didatangkan langsung dari Thailand secara CBU sejak 2012. Chevrolet Trailblazer merupakan SUV ladder frame di bawah brand Chevrolet yang menggunakan platform yang sama dengan Isuzu MU-X. Kesamaan platform memungkinan beberapa part Chevrolet Trailblazer untuk disubstitusikan dengan spare part Isuzu MU-X. Pada awal peluncurannya di Indonesia, Chevrolet Trailblazer dipasarkan dengan dua varian mesin dan dua varian drive system, yaitu varian mesin 2.5L dengan penggerak 4x2 roda belakang dan 2.8L dengan penggerak 4x4. Namun, pada 2017, hanya dibekali dengan mesin 2.5L dan berpenggerak 4x2 roda belakang.
Selain Chevrolet Trailblazer, pemain dalam segmen SUV ladder frame kelas menengah antara lain Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Isuzu MU-X, dan Ford Everest. Sama halnya dengan Isuzu MU-X, penjualan Chevrolet Trailblazer di Indonesia juga kalah telak dengan pesaingnya yang populer seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport karena brand Chevrolet masih belum familiar untuk masyarakat Indonesia.